Selasa, 16 Juli 2013

          
TADARUS BERSAMA-Sejumlah tukang becak melakukan kegiatan tadarus bersama disela-sela aktivitas mereka bekerja di kawasan City Walk, depan Solo Grand Mall, Jumat (12/7). Joglosemar/Yuhan PerdanaTADARUS BERSAMA-Sejumlah tukang becak melakukan kegiatan tadarus bersama disela-sela aktivitas mereka bekerja di kawasan City Walk, depan Solo Grand Mall, Jumat (12/7). Joglosemar/Yuhan Perdana

      Bulan Ramadan yang penuh berkah ini benar-benar dimanfaatkan semua kaum muslimin untuk meningkatkan ibadahnya. Tak terkecuali kelompok masyarakat marginal yang juga punya semangat untuk menyambut kedatangan bulan suci ini. Seperti yang dilakukan para tukang becak di Kota Solo, yang bersemangat mengaji meski di atas becak mereka.
Tempat bukanlah halangan untuk beribadah dan meningkatkan keimanan. Walaupun berada di atas becak, para awak becak ini menunjukkan keseriusannya belajar membaca kitab suci Alquran.
Usai salat Jumat, tampak belasan tukang becak belajar mengaji membaca Al Quran di atas becak, Jumat (12/7). Mereka tergabung dalam Paguyuban Tukang Becak Solo Grand Mall (SGM), Solo.
Kegiatan itu digelar untuk mengisi waktu senggang saat menjalani puasa di bulan Ramadan ini. Sembari menunggu penumpang, para tukang becak tersebut nampak antusias menyimak bacaan Alquran yang dibaca oleh salah satu rekan mereka.
Ukur Sukar (71) salah seorang tukang becak mengaku, dirinya memang tidak bisa membaca Alquran. Namun, ia sering mendengar bacaan Alquran melalui pengajian di masjid-masjid yang disinggahinya. “Saya tidak bisa membaca Al quran sejak dulu. Dengan adanya kegiatan ngaji bersama di atas becak ini, saya menjadi sedikit mengerti cara membacanya dan memahami arti dari Alquran tersebut. Sambil menunggu penumpang pun kita bisa belajar mengaji,” ujarnya kepada wartawan seusai menyimak Alquran bersama tukang becak yang lain.
Menurut Ukur, kegiatan ini sangat berarti. Daripada ia bersama teman-temannya jenuh menunggu penumpang dan hanya dihabiskan tidur Saja di atas becak, mending diisi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat di bulan Ramadan ini. Karena itu dengan belajar membaca kitab suci menurutnya lebih positif dan mendatangkan pahala.
Sementara itu, ustad yang sekaligus juga berprofesi sebagai tukang becak, Imam Suyatno (49) mengaku senang bisa mengajari teman-temannya agar mereka bisa menjalankan syariat Islam dengan baik. Tak hanya belajar membaca Alquran, tetapi ia juga ingin mengajari ibadah salat, dan ibadah lainnya.
Ia berharap kegiatan mengaji ini tidak hanya dilakukan saat bulan puasa saja, tapi nantinya juga akan berlangsung di bulan-bulan selanjutnya terus berjalan rutin. “Saya juga ingin mengajarkan salat pada teman-teman yang lain, saya lihat mereka salatnya masih banyak yang bolong-bolong bahkan ada yang tidak bisa doanya,” ungkapnya. (**) Farrah Ikha Riptayani

0 komentar:

Posting Komentar